Menggali hikmah : Kuliah Umum Dr. Lukmanul Hakim Al Azhary mengenai "Bahaya Hadis Maudhu' dalam Kitab-Kitab Mawaidh", pada 24 januari 2024.

Itulah beberapa pembagian hadis menurut Dr. Lukmanul Hakim. Dan setelah kita mendalami tentang bahaya hadis maudhu' dalam kitab kitab mawaidh, maka perkuliahan umum ini ditutup dengan sesi tanya jawab untuk memberikan kesempatan kepada mahasantri agar dapat berinteraksi langsung dengan Dr. Lukmanul Hakim al-Azhary.

Dalam dunia ilmu pengetahuan, kuliah umum menjadi suatu hal yang menarik bagi mahasantri Ma'had Aly Darul Ulum, dengan adanya kuliah umum mereka bisa mendapatkan wawasan dari berbagai pakar dalam suatu bidang. Acara ini bukan hanya sekedar menggali ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan inspirasi yang mendalam bagi para peserta.

   

Pada tanggal 24 Januari 2024, Ma'had Aly Darul ulum kedatangan seorang tokoh cemerlang di bidangnya yakni ilmu hadis, Beliau adalah Syaikh Dr. Lukmanul hakim al Azhary, LC. MA. Beliau juga teman dari mudir Ma'had Aly Darul ulum yakni KH. Afiffudin Dimyathi, sewaktu menimba ilmu di Al Azhar Cairo Mesir. Beliau Dr. Lukmanul Hakim menuturkan bahwa tujuan utama beliau ziaroh ke Ma'had Aly adalah untuk mencari barokah.

   

Pertama tama Dr. Lukmanul hakim Al Azhary membuka tirai kuliah umumnya dengan menyapa seluruh peserta yakni Mahasantri Ma'had Aly Darul ulum, dan dilanjutkan dengan memasuki pembahasan utama yakni "Bahaya hadis maudhu' dalam kitab kitab mawaidh".

   

Beliau menjelaskan bahwa dulu di era generasi awal (sahabat) atau awal awal generasi tabi'in, kepercayaan pada zaman itu tentang suatu hadis sangatlah tinggi. Ketika islam mulai tersebar, dan banyak yang telah memeluk islam, beberapa orang dengan niat yang buruk dapat sengaja membuat hadis palsu untuk membohongi dan menciptakan perpecahan dikalangan umat Islam. Bahkan untuk mencapai tujuan tertentu seperti kepentingan politik dan ekonomi. Maka dari itu para 'ulama' mulai meneliti rantai perawi (isnad) hadis secara lebih ketat, jadi apabila ada seseorang yang meriwayatkan hadis dan menyandarkannya pada rosul, maka hadis tersebut akan ditelusuri kesohihannya. Dan hal itulah yang dinamakan ilmu isnad, suatu ilmu yang menjadi keistimewaan bagi umat Islam.

  

Selanjutnya tentang pembagian hadis. Hadis terbagi menjadi 2 yakni hadis sahih dan dlaif. Kemudian Imam Turmudzi menambahkan pembagian hadis menjadi 3 yakni hadis shahih, dlaif, dan hasan.

•Hadis Shahih terbagi menjadi 2 :


١. صحيح لذاته

٢. صحيح لغيره


•Syarat syarat hadis shahih :


١. اتصال السند

٢. عدالة الرواة

٣. ضبط الرواة 

٤. عدم الشذوذ

٥. عدم العلة


•Pembagian hadis hasan :


١. حسن لذاته

٢. حسن لغيره


•Tingkatan tingkatan hadis hasan :


١. ما اتفق شيخان

٢. مااتفق به البخاري

٣. مااتفق به المسلم

٤. ما كان على الشرط الشيخان

٥. ما كان على الشرط البخارى

٦. ما كان على الشرط المسلم


•Macam macam hadis dlaif : 

   المعلق، المرسل، المعضل، المنقطع, المدلس، المرسل خفي, الموضوع، المنكر، الشاذ، المعلل، المدرج،المضطرب، المصحف، المزيد في متصل السند، محرر.


Itulah beberapa pembagian hadis menurut Dr. Lukmanul Hakim. Dan setelah kita mendalami tentang bahaya hadis maudhu' dalam kitab kitab mawaidh, maka perkuliahan umum ini ditutup dengan sesi tanya jawab untuk memberikan kesempatan kepada mahasantri agar dapat berinteraksi langsung dengan Dr. Lukmanul Hakim al-Azhary. Dengan demikian kuliah umum pada tanggal 24 januari 2024 telah selesai, semoga kita semua dapat mengambil manfaat serta kebaikan dari pengajaran yang telah beliau sampaikan.


Nurun Nihaya (Mahasantri Semester 4) 


Tim Media Ma'had Aly Darul Ulum Jombang

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin

LINK TERKAIT